Halaman

Kamis, 22 November 2012

Sulsel Buat Baruga Cokelat di Monumen Mandala

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulsel bekerja sama dengan PT Ceres membuat Baruga Cokelat atau Rumah Cokelat di Monumen Mandala, Jl Jenderal Sudirman, Makassar.


Baruga Cokelat ini diharapkan mampu menjadi landmark Sulsel dari potensi Sulsel, yakni cokelat atau kakao.

"Karena bagaimanapun, Sulsel adalah kategori produsen kakao terbesar di dunia. Ini harus dibuatkan land mark," ujar Kepala Disperindag Sulsel, Irman Yasin Limpo dalam acara soft launching Baruga Cokelat di Monumen Mandala, Jumat (19/10/12).

Baruga cokelat berisikan produksi cokelat Sulsel hasil kerja sama dengan PT Ceres. Layaknya di Kuala Lumpur, Malaysia, setiap berkunjung ke sana, ada kawasan yang menjual khusus produksi cokelat yang merupakan produksi dalam negeri.

Direktur PT Ceres, Joseph Chuang dalam sambutannya memberikan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Sulsel yang fokus memperhatikan potensi produksi kakaonya di Sulsel.

PT Ceres, lanjutnya, sebagai produsesn cokelat di Indonesia akan memberikan support sebesar-besarnya untuk kelanjutan baruga cokelat ini di Sulsel.

"Baruga cokelat ini akan menjadi land mark Sulsel tentang cokelat. Sulsel itu penghasil cokelat terbesar. Dan ini baruga harus menjadi bukti," katanya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, baruga cokelat di Mandala ini tak lain untuk memberikan bukti bahwa Sulsel itu memiliki potensi cokelat besar di Indonesia, termasuk di dunia.

"Rumah atau baruga cokelat ini nantinya akan menjadi salah satu destinasi pariwisata yang ada di Sulsel. Jadi jika mau ke Sulsel atau Makassar, maka wisatawan harusnya ke sini berbelanja cokelat, sebagai salah satu atau hasil potensi Sulsel," kata Syahrul.

Sebagai eksistensi keberadaan baruga cokelat, Pemprov Sulsel juga menunjuk sinergitas kerja sama antara Disbudpar Sulsel dengan Dinas Pendidikan.

"Ini penting untuk mendriving kunjngan wisatawan dan siswa sekolah ke baruga cokelat ke depan," kata Syahrul.


Sumber: tribun-timur.com

Jumat, 16 Maret 2012

Kedatangan Silver Queen di Indonesia

"SilverQueen" diperkenalkan pada tahun 1950 dan untuk periode 12 bulan, yang berakhir Maret / April 2004, mereka memerintahkan 25,1% dari pasar grosir kota untuk mencetak dan menyebarkan coklat ini di Indonesia (Sumber: ACNielsen). Coklat "SilverQueen" telah dinikmati oleh generasi Indonesia dan akibatnya meningkatnya nilai brand coklat ini di Indonesia. Kami percaya bahwa SilverQueen merupakan produk yang khas Indonesia. Penjualan terbaik kami adalah Silver Queen Milk Chocolate Cashew Nut bar, yang dimana menggabungkan kacang mete, dengan coklat susu. Meskipun sejarah panjang, "SilverQueen" ini tetap difokuskan kepada para pemuda dan dewasa muda dari pasar konsumen cokelat. Dalam rangka untuk memastikan bahwa "SilverQueen" tetap menjadi merek coklat terkemuka di Indonesia, kami terus berinvestas, beradaptasi dan mengembangkan "SilverQueen" agar sesuai dengan perubahan demografi dan preferensi konsumen, seperti dengan memperkenalkan rasa baru, varietas kacang dan ukuran.